Memori
“Sebaiknya kamu mulai menulis, coba journaling, untuk mengawetkan & menjaring keberkahan yang hadir dalam hidupmu.” Ucap istri saya setelah obrolan panjang malam itu. *** Saya biasa mendiskusikan berbagai macam hal dengan istri saya, dari hal remeh-temeh seperti makanan, pengalaman konyol, atau perbedaan dialek di antara kami, hingga hal-hal yang ndakik-ndakik seperti buku yang kami baca, pendidikan, kesenjangan sosial, atau kebudayaan. Waktu untuk berdiskusi bisa kapan saja, namun biasanya saat menjelang tidurlah waktu yang paling sering dialokasikan untuk berdiskusi. Beberapa waktu belakangan, topik diskusi yang kami obrolkan adalah tentang memori saya yang super pendek. Saya mengeluhkan ketidakmampuan saya dalam mengingat sesuatu. Memori saya benar-benar terbatas, dan buram pada banyak hal yang telah terjadi atau berlalu di hidup saya. Seringkali, untuk mengingat sesuatu, saya harus berjuang terlebih dahulu, seperti seseorang yang sedang bermain pu...