Kembali Menulis, yuk!
Hingga saat ini aku masih beranggapan bahwa menulis itu bukan perkara sepele. Menulis apa saja. Bagiku menulis adalah upaya yang butuh banyak sekali energi. Bayangkan saja, ketika misalnya, kita sedang ingin menulis tentang rasa gundah, emosi, atau hal lain yang amat sangat personal, tentu saja akan ada berbagai macam benturan yang muncul dari dalam. Pertanyaan kritis yang menjamur hingga ketakutan dan keraguan akan pantas tidaknya tulisan kita untuk di baca atau sekedar dibagikan.
Wajarlah bila pak Pram sempat berucap, “Menulis adalah upaya keberanian”. Sebuah ungkapan yang tentu saja mengindikasikan bahwa menulis adalah pekerjaan yang bukan main-main. Bagaimana tidak, ketika jemari mulai menari diatas keyboard, atau pena mulai meliuk diatas kertas, kita sebenarnya sedang menciptakan sebuah keabadian. Tulisan kita tetap akan ada. Hidup, hingga entah berapa lama. Menyala dan mengabarkan kondisi kita suatu saat nanti kepada entah siapa dan berapa banyak manusia. Menembus lorong-lorong ruang dan waktu. Sambil terus menjaga kehangatannya.
Di komputerku sendiri, ada banyak sekali unfinished draft tulisan yang terbengkalai. Ada beberapa folder yang sudah bernama, namun tanpa isi. Ada satu-dua project tulisan pribadi yang sudah basi, karena lamanya tak terurusi. Memang menulis bukan sama sekali perkara sederhana. Dimana kamu harus berjuang menemukan kata-kata yang sekonyong-konyong hilang ditengah proses menulis. Saat kamu harus melawan ragumu untuk terus menulis ketika seleramu redup. Saat dimana kamu melawan kemalasanmu sendiri untuk bercerita. Semua adalah bukti bahwa menulis, menulis apapun itu, bukan sama sekali urusan yang remeh temeh. Karena itulah, aku selalu mengapresiasi siapapun yang mau menulis.
Disclaimer: Sekadar catatan ringan untuk mulai "Kembali Menulis".
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTop secret document itu statuse 😎
DeleteIdem.
ReplyDeleteMenulis itu ngga pernah sepele. Buktinya, lihat saja. Aku yang dulu sok membangga-banggakan fakta bahwa aku sudah menulis sejak berumur remaja, malah membiarkan blog-blogku teronggok begitu saja.
Aku juga pengen balik nulis. Tapi setelah hampir dua tahun vakum dari "dunia mikir", merangkai kata ternyata emang ngga semudah yang dibayangkan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete