Kepada Langit


Suatu kali diadakan lomba menulis surat untuk langit. Persertanya khusus anak-anak. Semua boleh menulis bebas dan meminta apa saja untuk langit. Konon katanya, dengan segala macam cara, satu tulisan terbaik akan di teruskan langsung kepada langit agar mengabulkan isi dari surat itu. lombapun akhirnya dimulai.

Ada yang meminta kepada langit, dalam tulisannya, untuk mengurangi tangisannya yang selalu membuat rumah dan kampungnya tenggelam. Ada yang memohon agar langit bermurah hati untuk menampakkan gemintang, tak hanya pada saat petang, tapi juga pada siang yang terik. Ada pula surat yang lucu yang berbunyi semacam ini, “bisa tidak engkau, wahai langit, untuk merubah warnamu menjadi merah muda, sekali saja?” bermacam pinta para bocah terhadap langit. Dan semua adalah ungkapan kejujuran yang murni.

Namun diantara tumpukan surat itu, ada satu surat yang cukup aneh. Ditulisakan dengan sebaris kalimat. “Wahai langit, aku sudah merasa cukup dengan segala kemurahanmu. Sekarang, tolong kabulkan semua pinta sahabatku.”

Comments

Popular Posts