Munggahan FISIP 2023
“Eh, Mas, sudah masuk grup ini belum?”
tanya salah satu rekan dosen saya.
“Grup apa lagi itu?” Jawab saya
sekenanya. Grup WA yang akhir-akhir ini selalu bertambah membuat saya sudah tidak begitu kaget
dengan kelahiran grup-grup baru secara dadakan.
“Ini, grup Munggahan FISIP.” Timpalnya.
Seketika dahi saya berkerut, mencerna makna kata yang
diucapkan oleh teman saya tadi, “Munggahan”. Terus terang, itu adalah kali
pertama saya mendengar kata tersebut.
Setelah melakukan investigasi mendalam *halah*, saya
menemukan bahwa “Munggahan”
merupakan salah satu dari sekian banyak acara yang dilakukan di Indonesia untuk
menyambut bulan Suci Ramadhan. Indonesia yang sangat kaya dengan kebudayaan
mempunyai seribu jalan untuk merayakan kedatangan bulan suci tersebut. Di
beberapa tempat, terdapat perayaan yang unik sebagai manifestasi kegembiraan
mereka terhadap datangnya bulan puasa.
Sebagai contoh, terdapat Dugderan,
pagelaran pesta rakyat menjelang Ramadhan, yang dilaksanakan di Semarang Jawa
Tengah. Di Klaten, Boyolali, Salatiga, dan Yogyakarta terdapat Padusan.
Padusan merupakan acara berendam di mata air yang menyimbolkan
pembersihan lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Tradisi Sadran/Nyadran
di berbagai lokasi di Jawa juga masih subur hingga kini. Selain itu, masih banyak lagi acara
yang dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan suci ini, seperti Meugang
di Nanggroe Aceh Darussalam, Jalur
Pacu di Kabupaten Kuatan Singingi, Riau, Nyorong di Betawi, Megengan
di Jawa Timur, Malamang
di Sumatra Barat, Dandangan
di Kudus Jawa Tengah, dan tentu saja Munggahan itu sendiri yang lekat
dengan tradisi suku Sunda.
Mengutip dari sana-sini, Munggahan sendiri berasal dari
akar kata ‘Unggah’ yang bermakna naik. Dapat diartikan bahwa Munggahan adalah
proses meniti tangga menuju bulan suci Ramadhan yang lebih tinggi derajatnya. Harapannya, tentu saja para pelaku
munggahan bisa mendapatkan derajat yang lebih tinggi setelah lepas dari bulan
puasa.
Uniknya, tradisi Munggahan ini juga mempunyai variasi nama
yang beragam di kalangan masyarakat Sunda. Munggahan disebut dengan Papajar
oleh masyarakat Bandung, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta. Sementara itu oleh
masyarakat Bogor, Munggahan disebut dengan Cucurak.
Sebagaimana layaknya upacara tradisi, Munggahan mempunya
fungsi ganda. Di satu sisi Munggahan berperan sebagai perekat sosial, namun di
sisi lain, ia juga berfungsi sebagai alat penyokong religiusitas. Secara sosial, jelas,
acara kumpul-kumpul dan makan-makan adalah bentuk paling dasar dari prososes
sosialisasi. Dalam acara makan dan kumpul, terjadi interaksi dan komunikasi
dengan sanak famili, teman sejawat atau kolega. Hal ini membuat ikatan sosial dan emosional kembali
mengerat lewat munggahan.
Di sisi lain, Munggahan juga berfungsi untuk meningkatkan
level religiusitas. Sebenarnya, tidak ada versi tunggal yang baku dalam acara
munggahan. Di Beberapa tempat, selain makan-makan, Munggahan juga dirayakan
dengan berbagai proses religious, seperti prosesi nyekar atau ziarah ke makam
leluhur, memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, berdoa, hingga
bermaaf-maafan dengan sanak famili. Hal ini menjadikan Munggahan sebagai
jembatan ganda yang memperkuat relasi horizontal dan vertical.
Anyway, di Munggahan FISIP 2023 kemarin, ada aturan unik
yang harus ditaati oleh semua dosen di sana. Para dosen diminta untuk membawa
makanan sesuai dengan inisial nama masing-masing. Saya, misalnya, karena bernama Luqman, maka saya
harus mencari
makanan atau minuman yang berawal dari huruf L. Sialnya, ada beberapa teman dosen
yang namanya berawalan dengan huruf L, sehingga makanan yang mudah ditemukan
seperti Lupis, Lemper, Lemon Tea dan sebagainya sudah diambil oleh teman-teman yang lain. Singkat
cerita, karena niat awal saya membawa Love tidak diperbolehkan, saya
menulis Lumpia di daftar makanan bawaan.
---
Acara munggahan dimulai pukul 12 siang, dengan dibuka oleh
ketua panitia yaitu Kak Oya. Selanjutnya, setelah doa, makanan yang telah
diatata apik sebelumnya langsung diserbu oleh teman-teman dosen, tendik, dan
karyawan FISIP UPN Veteran Jakarta. Tidak berselang lama, makanan yang seabrek
tersebut ludes dilibas perut-perut lapar kami semua heheu.
Berikut ini beberapa dokumentasi keseruan acara munggahan
kemarin.
Comments
Post a Comment