Rumah



Ada banyak hal yang mampu melemparkan memori kita pada “rumah”. Mungkin dari sebuah masakan yang terlampau asin yang kita beli di warung murah di pojok kota tanpa sengaja. Bisa jadi dari bau kecut sopir angkot paruh baya yang selalu rajin mengantar kita ke kampus sarat cerita itu. Mungkin dari kebaikan tukang ojek yang tiba-tiba membuat kita rindu sosok ibu, atau dari hal-hal sepele lain yang secara mengejutkan melemparkan kita menembus sekat-sekat ruang dan waktu, lantas membuat rindu akan rumah membuncah. 

Entah bagaimana rupa rumah itu. Rumah, layaknya rindu, merupakan hal abstrak yang sangat misterius. Dia bisa saja berbentuk fisik, namun lebih sering sebatas konsep. Bagiku, Rindu dan rumah ibarat kompas dan arah, rindu yang kadang tiba-tiba datang itu sebenarnya adalah petunjuk arah rumah. Sederhananya, ketika kamu rindu dengan ibumu, kamu menemukan rumah dalam sosok ibumu, ketika kamu rindu sebuah tempat yang jauh disana, rumahmu ada disana, ketika kamu rindu cita rasa sebuah masakan, sebenarnya kamu menemukan rumah juga disana. Selalu begitu, karena kita tidak menyadari bahwa sepanjang hidup, kita telah membangun begitu banyak rumah. Entah yang berbentuk sederhana, maupun rumah permanen yang kita pilih untuk terus huni.

Dirumah-rumah itu pulalah kita mengunci dan menyimpan harta yang paling berharga dari semua yang kita punya; Kenangan. Harta itu, yang tidak kita sadari telah kita letakkan dalam rumah-rumah abstrak itu, membuat kita ingin selalu pulang. Rindu, Kenangan dan Rumah adalah satu rangkain kata yang tidak pernah habis untuk kita selami. Dan seperti kataku diawal tadi, rumah bisa berbentuk apa saja. Bisa berupa senyum manis seseorang, pelukan hangat ibu atau sekadar masakan sederhana penuh cerita. Mereka bisa menjadi sebuah “rumah”, asal memiliki satu prasarat utama; kenangan…….

Bogor, 25 Maret 2018


Comments

  1. yang jelas, tulisanmu adalah kenangan dimana aku menemukan rumah hehe...

    ReplyDelete
  2. Indah suaranya memintaku pulang, indah suaranya memintaku kembali :D

    ReplyDelete
  3. Ya, rumah abstrak berbagai bentuk itulah yang tak mudah untuk dibangun. Beruntunglah kita yang memiliki rumah berbagai bentuk ini untuk dirindukan.

    ReplyDelete
  4. rumah adalah tempat dimana bisa melepas ribuan topeng

    ReplyDelete
  5. Karena cinta sejati akan pulang kerumah dengan sendirinya tanpa kita meminta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, benar... Satu lagi, gembok dari rumah yang menyimpan kenangan itu terbuat dari cinta... #eaaaa

      Delete
  6. Aku maleh kelingan jangan bobor, sambel tomat ngomah mas😂

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerdas, aku sangat setuju dengan prasarat ini.. Nyaman adalah fondasi utama untuk sebuah rumah... Kenangan mungkin sekadar perabotnya saja... Terima kasih, mbak...

      Delete
  8. Hai Luqman, bagus tulisan kamu. Pilihan kata dan tema yg menarik utk diulas. Keep up the good work, Man! :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts