Anak-anak


Aku cukup suka dengan fotografi. Menikmati tiap detail jepretan yang dihasilkan sang maestro fotografer, membuatku seolah berada dekat dengan objek tersebut. Aku merasa gambar-gambar tersebut berbicara dan membawaku kedunianya....... Benar, hanya dengan melihatnya.

Objek yang sering aku lihat adalah alam. Aku yakin bahwa semua pasti setuju bila lukisan Tuhan inilah obat paling mujarab untuk jiwa yang jengah. Kadang aku menghabiskan beberapa waktu hanya untuk mengamati objek yang sama. sekali lagi dengan melihatnya, aku seolah ditarik masuk dalam gambar dua dimensi tersebut. Rupa alam apapun akan mampu mengundang decak kagumku.


Manusia, dengan segala keunikannya adalah objek kedua yang paling aku senangi. Tapi tunggu, biar aku peruncing lagi. Bila boleh diklasifikaskan dengan usia, aku akan lebih suka melihat manusia yang masih polos. Manusia putih yang belum tahu bagaiamana kerasnya dunia. Manusia segar yang tak peduli dengan norma semu sekitar. Aku suka manusia ini, ya, aku suka anak-anak.

Anak-anak foto diambil saat acara bersih desa Landungsari


Banyak sekali alasan untuk hal ini. Anak-anak bagiku adalah manusia murni yang belum memainkan peran. Mereka mewakili kejujuran yang saat ini semakin sulit dijumpai. Merekalah yang sebenanya seorang guru. Lihatlah, mereka akan menangis kala mereka sakit, tertawa saat mereka bahagia, berkata iya atau tidak saat hati mereka berkata demikian. Kata-kata mereka memperlihatkan isi hati mereka. Tidak seperti manusia dewasa yang seringkali bertindak sebaliknya.

Salah seorang psikolog mengatakan bahwa jiwa kita terobati kala kita bersama anak-anak. Aku percaya hal ini, senyuman dan tawa kecil yang terkadang meledak adalah sebuah hiburan. Terkadang binar mata mereka yang cerah juga dapat mengusir kepenatan. Bahkan tangisan merekapun, mampu memberikan warna tersendiri bagi kehidupan.


Mereka bak pesulap yang mampu membuat kagum penontonya, bak komedian yang membuat ceria susana, bak dosen killer yang membuat deg-deg an dan banyak lagi. Itulah ajaibnya anak-anak. Dan, itu pulalah yang membuatku berfikir bahwa merekalah objek foto terindah kedua setelah alam.

foto diambil saat pengabdian masyarakat 

Comments

  1. udah ada tanda2 keayahan tuh mas luq xixixi >:3

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheh masak iya sih??
      aamiin dah, tinggal nunggu tanggal mainnya :v

      Delete
  2. As i predict as a silent observer. The way description you gave is like a hidden story under your deep eyes. The imagination gave a little clear view of you in the future that you will be such a man that adore by people surround you. insya'alah.. Keep the good path. As the lust of love are hidden under those story, and all the Children eyes you observed.

    The silent observer. And a friend.

    ReplyDelete
  3. thank you bash.. hopefully that will come true someday; becoming a man of value :D .. may God always bless you as well.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts