Aku dan Sepeda Motor


Kapan kamu terkahir kali bernyanyi dengan lepas, berteriak dengan leluasa tanpa harus takut dilempar sepatu oleh orang yang keberatan dengan suara cemprengmu? Semisal hal tersebut sudah terlalu lama kamu lakukan, mungkin tulisan ini bisa menjadi semacam tips yang bisa diaplikasikan. Tapi semisalpun tidak, yah paling tidak tulisan ini bisa sedikit memberimu bayangan tentang fungsi lain sepeda motor.

  Aku adalah salah satu orang yang senang sekali bepergian dengan sepeda motor. Menurutku sepeda motor merupakan kendaraan yang memberikan kebebasan yang hakiki. Bayangkan saja, semisal kita merasa capek, kita bisa istirahat dan turun dimana saja semau kita, pas lagi otewe terus tiba-tiba kebelet, kita juga bisa ngerem dadakan buat pipis di pinggir sawah –sekalian kasih pupuk tanaman. Pengen ngebut dan meliuk-liuk melewati kendaraan lain ya oke, pengen nyantai dan menikmati udara juga bisa. Dan yang lebih nikmat adalah bahwa sepeda motor membuat kita tidak kepanasan saat hujan dan tidak basah saat panas. Intinya naik sepeda motor memberikan sedikit kebebasan berlebih untuk dapat menikmati perjalanan. #oposeh

Naik sepeda motor, apa lagi saat perjalanan jauh adalah salah satu metode ampuh untuk melepas penat. Ini adalah kesempatan yang paling bagus untuk mengekspresikan uneng-uneng yang ada. Dengan masker yang menutup sebagian muka, dan helm yang menutup kepala, bersepeda motor adalah saat yang paling pas untuk bernanyi dan berteriak-teriak. Exactly teriak-teriak!

Jarak yang jauh biasanya memaksa otak berpikir kreatif agar perjalanan tidak habis termakan keringnya aspal. Apa lagi kalo kita bepergian sendirian. Nah, salah satu hal yang biasa aku lakukan untuk mengakali hal tersebut adalah berteriak-teriak tadi. Biasanya aku berteriak-teriak dengan menggunakan lagu. Lagu apa saja yang terlintas di kepala; baik yang lagi hits, maupun lagu jadul. Lagu itu aku nyanyikan dengan sangat kencang dan lantang! Ini serius.

Bagiku, motor adalah panggung privat yang luar biasa nyaman. Sehingga tidak ada secuilpun kekhawatiran yang bisa menggerogotiku saat berada di atas jok sepeda motor tersebut. Helm yang menutup wajah, ditambah masker yang melindungi mulut dan hidung memberikan kepercayaan diri ekstra. Aku tidak perlu takut dilempar orang yang keberatan dengan suara cemprengku. Karena toh suaraku langsung hilang terkena angin dan terserap masker. Aku juga tidak harus malu, karena misalpun ada orang yang mendengar suaraku dan mereka marah, identitasku tidak akan diketahui. hehehe

Hal yang unik adalah, bahwa lagu yang aku nyanyikan dan volume suara yang aku teriakkan sangat berpengaruh terhadap kecepatan sepeda motor yang kutunggangi. Misalnya, ketika aku sedang menyanyikan lagu Linkin Park, sebut saja Numb, motor akan aku geber dengan sangat kencang. Meliuk-liuk seperti pembalap moto GP. Apa lagi saat lagu itu memasuki reff, aiihhh geberannya makin menjadi cuy!

Namun, saat play list sudah berpindah, dan menampilkan lagu-lagu selow, Payung Teduh misalnya, gas motor juga akan otomatis aku kurangi. Aku menikmati lagu itu, mencoba membayangkan dan menghayati setiap lirik yang adem dari lagu tersebut. Aku menikmatinya dengan sangat perlahan. Ibarat makan, aku suka berlama-lama dalam mengunyah sebelum benar-benar menelannya. Bahkan pernah saking menikmati sebuah lagu, saat play list di kepalaku berganti menjadi sholawatan, aku sempat sampai harus berhenti dan turun dari sepeda motor! ……….Saat itu kalau tidak salah bensinku pas habis, heuheu.

motor kesayangan

Tapi beneran, saat lagu-lagu tertentu, solawatan misalnya, aku teriakkan dengan sangat lantang, tidak jarang dadaku menjadi sesak dan mataku menghangat. Apalagi ketika teringat ini itu yang membuatku sadar bahwa aku belum bisa memberikan manfaat kepada sesama. Sepeda motor bukan hanya sebuah alat transportasi yang merakyat. Bagiku pribadi, sepeda motor adalah panggung pribadi untuk bernyanyi, dan kadang juga tempat yang nyaman untuk berkontempelasi. So, buat teman-teman yang butuh tempat yang nyaman untuk menumpahkan isi hati, mungkin sepeda motor bisa menjadi salah satu solusi…


Comments

  1. Kupikir aku tok sing suka teriak2 pas naik motor ._. Tapi emang bener, naik motor bisa jadi me time yang sangat pas.
    Ciamik, mans!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe lak nenh jakarta mosok yo tetep teriak-teriak res?

      Delete
  2. naah, ayo om cepat cari si do'i, biar ada satu sosok makhluk hidup d belakang kamu saat naik motor. wkwkkk...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts