born!
Well, this is it; a Welcoming post
Selalu ada ritual tertentu yang dilakukan oleh banyak
penduduk dunia untuk menyambut “kebaruan”. Untuk beberapa suku, mungkin upacara
adat dengan tari-tarian merupakan hal wajib untuk menyambut sesuatu yang baru (Tamu-red),
beberapa suku mungkin memilih untuk memberikan kalung bunga untuk para
pendatang ketika mereka bertandang ke wilayah mereka. Masyarakat kitapun juga
memiliki berbagai cara unik untuk menyambut kebaruan yang menyapa mereka; mulai
dari pelepasan burung unta (?), loncat batu
untuk menandai datangnya fase dewasa di Nias, sampai penyembelihan kambing (aqiqoh-red). Juga
Grebeg Suro untuk tahun baru Hijriah sampai dengan pesta kembang api di malam
tahun baru Masehi.
Well bila dilihat semua tradisi itu mengandung unsur dan
tujuan yang sama, yakni menyambut dan berharap sesuatu yang “baru” tersebut
akan membawa kebaikan yang lebih, Sebagai pertanda dimulainya babak baru
kehidupan sekaligus berusaha memaafkan kesalahan di masa lalu serta
menjadikannya sebagai referensi untuk menapaki kehidupan selanjutnya.
Hihihih serius banget deh kayakya.
Well di postingan pertama ini sebenarnya aku juga mau
merayakan “kebaruan” habit yang (semoga) aku gelutin dengan konsisten; NULIS.
Sebenarnya sudah sejak lama aku tertarik dengan dunia tulis menulis, namun, yah
begitulah. Sifat malasku yang berada satu tingkat diatas semangatku yang bagai
api sebuah lilin ini, ditambah dengan kesibukan ini itu, serta kagalauan anak
muda yang kadang bertamu, telah mampu melelehkan minat ini. Padahal,
seriously, I really love somebody who loves writing, coz WRITING is HOT while
reading is COOL!!
Banyak orang
bilang NULIS itu cara menjadi abadi. Yeah that’s correct bro. Lihat saja, kita
masih bisa berkenalan dengan Plato meskipun dia sudah meninggal bahkan sebelum
kakek-nenek kita lahir dan dijajah para Meneer Belanda. Ada juga yang bilang
dengan nulis kita bisa mengaruhi orang banyak. Once again, that’s correct.
Lihat saja bagaimana para Elit Belanda akhirnya melakukan politik balas budi
setelah tulisan Mutatuli berhasil membuka mata Elit Kompeni bahwa kemapaman
Belanda itu diraih atas darah dan keringat bangsa Indonesia.
Bagiku, yang tidak hebat dan pintar ini, menulis masih
merupakan sarana untuk “berbagi” dengan yang lain. Bila dibaca ya syukur nggak
ya nggak apa apa hehehe. Yang penting nulis aja. Siapa tahu tulisan-tulisanku
nanti bisa bermanfaat bagi jomblo yang lagi galau.
Nah berhubung ini di blog, gak mungkin kan ada acara
pelepasan burung dara atau sembelih kambing sebagai pertanda “lahirnya” habit
baru. So, melalui welcoming post yang nggak bermutu dan mbingungin ini. Secara
resmi habit menulis di blog telah DIMULAI. (suara tepuk jidat ribuan orang
terdengar keras)
Welcome late blogger!!!!!
Comments
Post a Comment