Terima kasih untuk tidak jongkok di atas toilet
“TERIMAKASIH UNTUK TIDAK JONGKOK DI ATAS TOILET”
Sebuah kalimat indikasi “cultural clash”
Inilah kalimat yang jamak terpampang
di toilet kampusku. Lucu juga sih ketika membaca kalimat singkat itu. Kalimat
yang mengindikasikan bentrokan budaya yang ada di sekitar kita. Benar, bentrokan
budaya! Toilet di kampusku memang sudah tersentuh modernisasi (make toilet
duduk), dan inilah sumber dari cultural clash tersebut. Kultur bangsa kita
memang mengajarkan untuk e’ek dengan jongkok karena keadaan dan fasilitas kebanyakan
masyarakat kita memaksa kita berbuat demikian. Saat paradigma sudah tertanam
kuat dalam pikiran seseorang, sudah pasti sangat sulit untuk merubahnya.
Demikian juga dengan toilet. Toilet yang sudah didesain untuk e’ek dengan duduk
itu masih saja difungsikan dengan jongkok. Inilah bentuk resistensi budaya yang
sulit diubah. Hasilnya hampir semua toilet duduk di kampusku masih meninggalkan
“jejak” sepatu di atasnya, bukan jejak pantat!
Comments
Post a Comment