sampah
Dulu sekali, saya merasa bahwa file dokumen Ms. Word
yang masih kosong merupakan media yang menggairahkan. Saya cukup rajin menulis
apa saja yang terlintas di kepala saya. Cerita-cerita yang tak rampung atau
tulisan nyeleneh serta project-porject yang terbengkalai, berserakan dalam
komputer saya. Walaupun bukan sesuatu yang membanggakan, namun bagi saya itu
adalah sebuah pertanda di mana saya benar-benar merasakan gairah menulis yang
berapi-api. Saya merasa bahwa menulis adalah sebuah kewajiban intelektual yang
mau tidak mau harus dilakukan oleh semua orang. Termasuk saya. saya dulu kokoh
memegang prinsip bahwa seburuk apapun tulisan kita, masih tetap jauh lebih baik
dari pada hanya berbentuk file abstrak di kepala.
Namun, itu dulu. Saat ini, rasa-rasanya saya cukup
kesulitan untuk menumpahkan sesuatu dari kepala saya. Saya merasa kesulitan
untuk bisa ajeg menulis karena selalu saja saya berhenti di tengah-tengah jalan.
Saya juga mulai berpikir bahwa tidak semua yang tertinggal di kepala itu lebih
buruk dari pada yang keluar menjadi rangkaian kata. Hal ini juga yang menjadi
salah satu hal yang membuat saya akhir-akhir ini merasa kaku untuk menulis. Jemari
saya seolah beku. Semacam ada sumbatan yang menghalangi otak saya dan jemari. Sumbatan
ini mempengaruhi produktifitas. Bukan saja dalam hal menulis, namun juga
membaca dan hal lainnya.
Terkadang saya mencoba berhitung berapa lama saya
menghabiskan waktu saya untuk menulis atau membaca. Sering kali saya
menggelengkan kepala dan mengelus dada mengetahui kecepatan saya dalam menyelesaikannya.
Saya merasa ada yang kurang benar pada diri saya akhir-akhir ini. Entah apa. Saya
merasa banyak sekali membuang waktu saya. Produktifitas saya menurun, hingga seolah
kehilangan selera. Saya sadar sepenuhnya bahwa hal ini tidak boleh terjadi
terlalu lama. Saya harus memaksa diri saya untuk kembali kepada ritme yang
membuat saya merasa bangga pada diri saya. Semoga saja, setelah ini saya bisa
lebih kejam pada diri saya, demi mengembalikan rasa yang dulu ada.
Comments
Post a Comment